Konstipasi Pada Anak

Konstipasi Pada Anak. Konstipasi menjadi salah satu masalah pencernaan yang rentan terjadi pada anak. Efek yang ditimbulkannya adalah ketidaknyaman dan hal tersebut bisa menyebabkan anak menangis dan rewel secara terus menerus. Bila hal ini yang terjadi, maka sebagai orang tua pun kita bisa menjadi stres dalam menghadapinya. Oleh karena itu, mengenali gejala dan tanda konstipasi sejak dini akan membantu kita mengatasi masalah konstipasi pada anak ini.

Kita sebagai orang tua perlu untuk waspada pada saat si kecil mulai sulit buang air besar / konstipasi pada anak. Bisa jadi itulah gejala awal konstipasi. Biasanya bila anak telah mengalami gejala awal konstipasi maka sang anak mendadak menjadi mudah rewel dan sering mengeluh kesulitan saat buang air besar. Bila hal tersebut yang terjadi maka sebagai orang tua kita perlu waspada dan berhati-hati bila menemui gejala awal tersebut. Kemungkinan anak kita mebngalami apa yang disebut dengan konstipasi pada anak atau sembelit anak.

konstipasi pada anak, Blog Keperawatan

Konstipasi atau sembelit yang kita kenal adalah merupakan permasalahan yang terjadi di dalam salah satu sistem pencernaan, dimana faeses atau kotoran itu mengalami pengerasan yang tentunya ini akan berimbas kepada masalah sulit BAB (buang air besar).

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan perihal konstipasi pada anak :
  • Keadaan feses. Apakah cair, lembek atau keras, pada kasus konstipasi, feses dalam keadaan keras dan bentuknya bulat layaknya kotoran kambing.
  • Perhatikan frekuensi buang air besarnya. Anak yang mengalami konstipasi, frekuensi buang air besarnya jadi berkurang dari sebelumnya.
  • Lihat kondisi fisik anak. Bisa dengan meraba perut pada bagian kira bawah. Jika terasa keras, bisa jadi anak menderita konstipasi.
Faktor penyebab konstipasi pada anak :
  1. Kelainan sejak lahir. Adanya kelainan penyakit bawaan, seperti hirscprung yang merupakan cacat pada usus besar. Penyakit hirscprung ini dapat mengakibatkan masalah dalam hal penyerapan nutrisi makanan dan juga bisa berdampak serta menimbulkan konstipasi.
  2. Faktor konsumsi makanan. Biasanya anak yang mengalami kontipasi ini anak tersebut kurang dalam hal mengkonsumsi makanan yang berserat. Seperti halnya buah-buahan, sayur atau sereal.
  3. Pemberian Obat-obatan. Pemberian obat-obatan tertentu dapat juga menimbulkan efek samping berupa sembelit. Kita para orang tua bisa melihat peringatannya pada bagian belakang kemasan obat.
  4. Kurang cairan. Bila tubuh alapagi anak kekurangan cairan / air minum, maka hal tersebut juga bisa menimbulkan konstipasi. Metabolisme anak yang tinggi memungkinkan keluarnya cairan akan lebih banyak dari tubuh. Jika bila hal ini tidak diimbangi dengan intake yang cukup dalam hal ini cairan yaitu dengan minum yang cukup maka hal tersebut dapat mengakibatkan feses menjadi keras dan akibatnya adalah konstipasi.
  5. Faktor psikis. Bisa disebabkan karena rasa ketakutan anak untuk masuk toilet / WC sehingga hal tersebut membuat anak sering menahan buang air besar. Ada banyak hal yang bisa membuatnya takut atau tidak nyaman untuk masuk toilet seperti toilet yang seram, bau, atau ketakutan akan binatang yang berada di dalam toilet. Kebiasaan menahan buang air besar mengakibatkan gangguan motilitas dan peningkatan penyerapan air dari feses di dalam usus sehingga keras dan sulit dikeluarkan.
  6. Kegagalan troilet training. Toilet Training yang dipaksakan dapat mengakibatkan anak trauma dan cenderung menahan keinginannya untuk buang air besar.
Jadi, menjaga kesehatan saluran pencernaan sangat penting untuk mencegah konstipasi.
Tips anak terhindar dari konstipasi bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya yaitu :
  • Memberi makanan yang kaya serat dalam jumlah baik.
  • Cukupi kebutuhan cairan perhari.
  • Mengajarkan anak toilet training.
Semoga dengan menjaga kesehatan saluran percernaan anak maka hal yang disebut dengan konstipasi pada anak dapat dicegah dan juga dihindari oleh kita orang tua.

0 Response to "Konstipasi Pada Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel